BERITA ONLINE

Rabu, 01 Juni 2011

Komisi Hukum Nasional Adalah Desainer, Bukan Tukang Jahit

Yogyakarta - Tugas Komisi Hukum Nasional (KHN) adalah seperti desainer yang selalu merancang, tetapi bukan tukang jahit. Sehingga pekerjaannya tidak penuh gegap gempita, seperti tugas seorang polisi dan jaksa yang penuh publisitas.

Hal itu disampaikan Menkumdan HAM Hamid Awaludin saat memberikan sambutan acara dialog "Kilas Balik 6 Tahun Komisi Hukum Nasional" di Hotel Natour Garuda, jl Malioboro, Yogyakarta, Rabu(6/9/2006).

"KHN memang didesain agar anggotanya berpikir tentang desain bangunan hukum yang adil, bukan jadi pelaksana. Ini harus di-clear-kan dulu supaya judgement kita fair. Jangan dibandingkan dengan komisi lain," kata Hamid.

Dia mengakui ada sesuatu yang tidak fair yang muncul di masyarakat berkaitan dengan tugas KHN. KHN seolah-olah selalu dibandingkan dengan komisi lain. KHN juga dianggap tidak punya pekerjaan atau bagian.

"Mereka seperti membandingkan antara buah apel dengan pepaya," imbuh Hamid.

Ketidak-fair-an muncul ketika orang yang menilai tidak mempelajari fungsi atau tugas masing-masing lembaga yang dibandingkan.

"KHN memang hanya didesain sebagai desainer, bukan tukang jahir," tegas mantan anggota KPU itu.

Menurut Hamid, dalam perspektif hukum, KHN bukanlah polisi yang gegap gempita dengan penangkapan dan penahanan, bukan pula seperti jaksa yang gegap gempita dengan tuntutan. Komisi ini didesain untuk berpikir.

"Karena itu para anggota komisi yang dibutuhkan dari mereka-mereka yang punya kegelisahan intelektual, bukan berkemampuan untuk menyidik kesana-kemari yang melahirkan publisitas tinggi," katanya.

Kalau melihat rekomendasi selama 6 tahun terakhir, lanjut Hamid, yang dihasilkan KHN memang tidak mengundang gegap gempita, tapi fundamental.

"Sebab yang dihasilkan bukan lagi sekrup kecil dari sebuah pondasi bangunan, melainkan masalah fundamental," imbuhnya. (nvt/) (SUMBER:KHNRI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar