Pancasila tidak pernah lagi dihayati secara sungguh-sungguh dalam kehidupan bernegara sehingga negara morat-marit dan korupsi terjadi di mana-mana.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) didampingi Wapres Boediono (kanan) dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa (tengah) memimpin pertemuan dengan pimpinan lembaga negara di Mahkamah Konstitusi , Jakarta, Selasa (24/5).
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama dengan para pimpinan lembaga negara yang lain sepakat untuk menciptakan sinergi dalam mendorong penguatan penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar ideologi negara dalam kehidupan sehari-hari.
Kesepakatan itu dituangkan dalam suatu pernyataan bersama, setelah pertemuan antar-pimpinan lembaga negara yang berlangsung selama lebih kurang tiga jam di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa.
Selain Presiden Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono, konsultasi rutin tersebut juga diikuti oleh Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Ketua MPR Taufik Kiemas, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua MA Harifin Tumpa, Ketua BPK Hadi Poernomo, dan Ketua Komisi Yudisial Eman Suparman.
Menurut Ketua MK, dalam pertemuan tersebut para pimpinan lembaga negara antara lain membahas perlunya pemahaman kembali Pancasila sebagai dasar ideologi negara yang terbuka serta memulihkan kesadaran seluruh warga negara bahwa Pancasila telah teruji memberikan tuntunan bagaimana pluralitas bangsa.
Selain itu, para pimpinan lembaga negara juga membahas mengenai keperluan adanya gerakan terstruktur, sistematis dan masif yang melibatkan lembaga negara di semua cabang kekuasaan negara untuk merevitalisasi, menginternalisasi, dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.
Sebelumnya Mahfud MD mengatakan dalam pertemuan tersebut setiap ketua lembaga negara menyampaikan makalah secara bergantian selama lebih kurang 15 menit gagasan dan pokok pemikiran mengenai apa yang sudah dan harus dilakukan ke depan dan merumuskan langkah-langkah bersama guna upaya penguatan Pancasila sebagai dasar ideologi negara.
Pertemuan itu, kata Mahfud, bertujuan untuk menyamakan visi pelaksanaan Pancasila dalam kehidupan bernegara.
Ia menilai, Pancasila tidak pernah lagi dihayati secara sungguh-sungguh dalam kehidupan bernegara sehingga negara morat-marit dan korupsi terjadi di mana-mana.
Mahfud menegaskan keperluan untuk menyelamatkan negara yang salah satu caranya adalah dengan menyelamatkan ideologi negara yang merupakan tugas bersama.
"Kalau membela pemerintahan bisa ramai dan tidak kompak karena beda politik, tetapi kalau membela ideologi negara itu milik kita bersama," katanya.
MK, selaku tuan rumah konsultasi rutin antarpimpinan lembaga negara kali ini sengaja memilih tema "Memantapkan Posisi dan Peran Masing-Masing Lembaga Negara dalam Upaya Penguatan Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara" setelah melihat melemahnya penghayatan dan pengamalan Pancasila
Kesepakatan itu dituangkan dalam suatu pernyataan bersama, setelah pertemuan antar-pimpinan lembaga negara yang berlangsung selama lebih kurang tiga jam di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa.
Selain Presiden Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono, konsultasi rutin tersebut juga diikuti oleh Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Ketua MPR Taufik Kiemas, Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua MA Harifin Tumpa, Ketua BPK Hadi Poernomo, dan Ketua Komisi Yudisial Eman Suparman.
Menurut Ketua MK, dalam pertemuan tersebut para pimpinan lembaga negara antara lain membahas perlunya pemahaman kembali Pancasila sebagai dasar ideologi negara yang terbuka serta memulihkan kesadaran seluruh warga negara bahwa Pancasila telah teruji memberikan tuntunan bagaimana pluralitas bangsa.
Selain itu, para pimpinan lembaga negara juga membahas mengenai keperluan adanya gerakan terstruktur, sistematis dan masif yang melibatkan lembaga negara di semua cabang kekuasaan negara untuk merevitalisasi, menginternalisasi, dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.
Sebelumnya Mahfud MD mengatakan dalam pertemuan tersebut setiap ketua lembaga negara menyampaikan makalah secara bergantian selama lebih kurang 15 menit gagasan dan pokok pemikiran mengenai apa yang sudah dan harus dilakukan ke depan dan merumuskan langkah-langkah bersama guna upaya penguatan Pancasila sebagai dasar ideologi negara.
Pertemuan itu, kata Mahfud, bertujuan untuk menyamakan visi pelaksanaan Pancasila dalam kehidupan bernegara.
Ia menilai, Pancasila tidak pernah lagi dihayati secara sungguh-sungguh dalam kehidupan bernegara sehingga negara morat-marit dan korupsi terjadi di mana-mana.
Mahfud menegaskan keperluan untuk menyelamatkan negara yang salah satu caranya adalah dengan menyelamatkan ideologi negara yang merupakan tugas bersama.
"Kalau membela pemerintahan bisa ramai dan tidak kompak karena beda politik, tetapi kalau membela ideologi negara itu milik kita bersama," katanya.
MK, selaku tuan rumah konsultasi rutin antarpimpinan lembaga negara kali ini sengaja memilih tema "Memantapkan Posisi dan Peran Masing-Masing Lembaga Negara dalam Upaya Penguatan Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara" setelah melihat melemahnya penghayatan dan pengamalan Pancasila
sumber www.antaranews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar